Memediasi Islam dalam Wacana Politik Identitas di Kompas.com dan Republika.co.id

Mediating Islam in Discourse of Identity Politics on Kompas.com and Republika.co.id

  • Syaiful Halim Universitas Mathla'ul Anwar Banten
  • Dindin Solahudin

Abstract

Abstrak 


Islam menjadi wacana besar dalam konstelasi politik di Tanah Air, meski hal ini tidak bisa dimaknai sebagai obor yang tengah menerangi Nusantara. Dalam konteks ini, media massa memiliki peran penting dalam memediasi Islam. Persandingan Islam dan politik identitas bukan hanya menjadi perbincangan di media sosial dan media televisi, tapi ia juga menjadi medan wacana bagi media online. Memediasi Islam merupakan subject matter dari Studi Agama-agama terkait hubungan antara agama, manusia dengan fitrah identitasnya, dan kehidupan masyarakat kontemporer yang semakin kompleks. Penelitian ini bertujuan, untuk mendeskripsikan teks-teks yang memediasi Islam dalam pewacanaan politik identitas di Kompas.com dan Republika.co.id jelang Pilpres 2024. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif, paradigma Teori Kritis, pendekatan Studi Agama-agama, dan metode penelitian Semiotika Sosial M.A.K. Halliday. Kesimpulannya, media online tidak lagi memiliki peran dalam memediasi multikulturalisme dan media online juga tidak memiliki peran dalam memediasi Islam. Selain itu, media online juga melanggengkan wacana politik identitas, dengan memosisikan Islam sebagai objek. 


Kata Kunci: islam, media massa, media online, politik identitas, studi agama-agama 


 


Abstract 


Islam has become a major discourse in the political constellation in the country, although this cannot be interpreted as a torch that is illuminating the archipelago. In this context, the mass media has an important role to play in mediating Islam. The juxtaposition of Islam and identity politics is not only a topic of discussion on social media and television media, but it has also become a field of discourse for online media. Mediating Islam is the subject matter of Religious Studies related to the relationship between religion, humans and their natural identity, and the increasingly complex life of contemporary society. This study aims to describe texts that mediate Islam in the discourse of identity politics in Kompas.com and Republika.co.id ahead of the 2024 Presidential Election. In this study, the authors use qualitative research type, Critical Theory paradigm, Religious Studies approach, and M.A.K. Halliday Social Semiotics research method. In conclusion, online media no longer has a role in mediating multiculturalism nor does online media have a role in mediating Islam. In addition, online media also perpetuates the discourse of identity politics, by positioning Islam as an object. 


Keywords: identity politics, islam, mass media, online media, religious studies 

References

Arno, A. (2009). Alarming Reports: Communicating Conflict in the Daily News. New York and Oxford: Berhahn Books.

Bahri, M. Z. (2022). Perjumpaan Islam Ideologis dan Islam Kultural. Yogyakarta: IRCiSoD.

Bakry, U. S. (2021). Multikulturalisme dan Politik Identitas dalam Teori dan Praktik. Depok: RajaGrafindo Persada.

Dirgantara, A. (2023). Ketum Partai Ummat Nilai Ada Anggapan yang Salah soal Politik Identitas, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://nasional.kompas.com/read/2023/02/14/13232641/ketum-partai-ummat-nilai-ada-anggapan-yang-salah-soal-politik-identitas.

Fisher, Mary Pat and Rinehart, R. (2017). Living Religions. New York: Laurence King Publishing.

Gustina, A. N. (2017). Kebijakan Redaksional Republika Online dalam Menentukan Nilai Human Interest pada Berita Feature di Kanal Leisure, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34781.

Halim, Syaiful; Truna, D. S. (2023). Living Religion Jurnalis di Media Lintas Platform, dalam Orasi: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 14(1).

Halim, S. (2023). Komodifikasi Politik Identitas dalam Program Catatan Demokrasi di Stasiun tvOne, dalam Idealogy Journal, 8(1), 13–27.

Halliday, M. A. K. (2007). Language as Social Semiotic: Towards a General Sociolinguistic Theory (1975), dalam Halliday, M. A. K. & J. J. W. (Eds.), Language and Society (10th ed., pp. 169–202). New York: Bloomsbury Publishing.

Haq, I. (2014). Kontroversi Isu Penolakan Pemimpin Non-Muslim di Tengah Masyarakat Muslim (Studi Analisis Semiotika Sosial MK Halliday Pemberitaan Lurah Susan di republika.co.id dan suarapembaruan.com), diakses pada 17 Juni 2023 dari https://kc.umn.ac.id/1058/.

Indah, S. (2019). Citra Media Berdasarkan Penggunaan Gaya Bahasa pada Rubrik Esai dalam mojok.co (Sebuah Kajian Semiotika M.A.K Halliday), diakses pada 17 Juni 2023 dari http://eprints.undip.ac.id/78344/.

Lawler, S. (2014). Identitas: Perspektif Sosiologis. Yogyakatta: Cantrik Pustaka.

Lobodally, A. (2014). Transformasi Simbolik Homoseksual di Televisi (Sebuah Studi Analisis Semiotika Barthes dan Semiotika Sosial M.A.K. Halliday dalam Program CS: File Kompas TV), dalam SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 8(1).

Maarif, A. S. (2012). Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita. Jakarta: Democracy Project.

Mantalean, V. (2013). Gus Yahya Akui Politik Identitas di Internal NU Cukup Kuat, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://nasional.kompas.com/read/2023/01/25/12282711/gus-yahya-akui-politik-identitas-di-internal-nu-cukup-kuat.

Mantalean, V. (2023a). Komentari Amien Rais dkk soal Politik Identitas, Mahfud: Tidak Apa-apa Selama Mengajak Muslim Jaga NKRI, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://nasional.kompas.com/read/2023/02/24/14354561/komentari-amien-rais-dkk-soal-politik-identitas-mahfud-tidak-apa-apa-selama.

Mantalean, V. (2023b). Kontroversi soal Politik Identitas dan Masjid Berlanjut, Partai Ummat Ingin Temui Bawaslu, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://nasional.kompas.com/read/2023/02/22/08244131/kontroversi-soal-politik-identitas-dan-masjid-berlanjut-partai-ummat-ingin.

Margianto, H. (2017). Kompas.com dan 14 September 1995, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://nasional.kompas.com/read/2017/09/13/12371281/kompascom-dan-14-september-1995.

McQuail, D. (2009). McQuail’s Mass Communication Theory. London dan New York: Sage Publication.
republika.id. (2023a). Bawaslu dan KPU Ancam Pelaku Politik Identitas, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://www.republika.id/posts/37677/bawaslu-dan-kpu-ancam-pelaku-politik-identitas.

republika.id. (2023b). ‘Kami Mengusung Politik Identitas’, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://www.republika.id/posts/37505/‘kami-mengusung-politik-identitas’.

Sabarudin, D. (2018). Politik Identitas dan Jejaring Politik Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012, dalam Media Komunika (Jurnal Komunikasi) Universitas Sangga Buana YPKP, 3(1), 25–41.

Santoso, A. (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis, dalam Bahasa Dan Seni, 1(1), 1–15.

Shoemaker, Pamela J.; Reese, S. D. (2014). Mediating the Message in the 21st Century: A Media Sociology Perspective. New York: Routledge.

Steele, J. (2018). Mediating Islam: Jurnalisme Kosmopolitan di Negara-negara Muslim Asia Tenggara. Yogyakarta: Penerbit Bentang.

Sudibyo, A. (2009). Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS.

Suryana, W. (2023a). Beda Identitas Politik dan Politik Identitas Menurut KH Cholil Nafis, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://khazanah.republika.co.id/berita/rpfvlr430/beda-identitas-politik-dan-politik-identitas-menurut-kh-cholil-nafis.

Suryana, W. (2023b). Usung Politik Identitas, Partai Ummat Sebut Indonesia Ketinggalan Zaman, diakses pada 17 Juni 2023 dari https://news.republika.co.id/berita//rq4eg4436/usung-politik-identitas-partai-ummat-sebut-indonesia-ketinggalan-zaman?
Published
2024-04-01
How to Cite
HALIM, Syaiful; SOLAHUDIN, Dindin. Memediasi Islam dalam Wacana Politik Identitas di Kompas.com dan Republika.co.id. Idealogy Journal, [S.l.], v. 9, n. 1, apr. 2024. ISSN 2550-214X. Available at: <http://www.idealogyjournal.com/ojs/index.php/idealogy/article/view/440>. Date accessed: 05 may 2024. doi: https://doi.org/10.24191/idealogy.v9i1.440.